Prasasti Kebon Kopi I & II Sejarah, Isi, & Lokasi


Isi Prasasti Kebon Kopi Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Prasasti Kebon Kopi ada dua jenis, yaitu Prasasti Kebonkopi I atau Prasasti Tapak Gajah dan Prasasti Kebonkopi II. Kedua prasasti ini berada di daerah yang sama, tetapi mengandung informasi yang berbeda. Nama Kebon Kopi sendiri berkaitan dengan penemuannya, yakni ketika dilakukan penebangan hutan untuk lahan perkebunan kopi pada masa penjajahan.


Foto Prasasti Kebon Kopi I dan II

Sedikit berbeda dengan Prasasti Kebon Kopi dan prasasti lainnya, prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara ini terbuat dari batu alam. Panjangnya yaitu 317 cm, lebar 148 cm, dan tinggi 140 cm. Prasasti Muara Cianten terletak di tebing Sungai Cisadane dan tetap berada di tempatnya sampai saat ini.


Prasasti Kebon Kopi YouTube

Penemuan Prasasti Kebon Kopi kali pertama terjadi di sekitar Kampung Muara, tepatnya di wilayah Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, pada 1863. Sejarah Prasasti Kebon Kopi I menjadi menarik karena penemuan awalnya pada tahun 1863 oleh Jonathan Rig, seorang pemilik perkebunan kopi di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Bogor.


Peninggalan Sejarah Kerajaan Tarumanegara

Gambar Prasasti Kebun Kopi I (Sumber: Wikipedia) Prasasti pertama ditulis menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang diapit sepasang pahatan gambar telapak kaki gajah. Prasasti terbuat dari sebuah batu berbahan andesit yang berwarna agak kecoklatan dengan ukuran lebar 104 dan 164 cm, serta tinggi 69 cm.


SEJARAH SITUS KERAJAAN TARUMANEGARA

Prasasti Kebon Kopi dibuat sekitar 400 M dan ditemukan di perkebunan kopi milik Jonathan Rig di Ciampea, Bogor. Pada prasasti ini terdapat gambar bekas tapak kaki gajah sang raja. Berikut ini isi Prasasti Kebon Kopi. "Kedua jejak telapak kaki adalah jejak kaki gajah yang cemerlang seperti Airwata kepunyaan penguasa Tarumanegara yang jaya dan.


Prasasti Kebon Kopi 2 X Ak 2 PDF

Lokasi dan Deskripsi. Prasasti Kebonkopi I terletak di Kampung Muara, termasuk wilayah Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor. Prasasti ini ditemukan pada abad ke-19, ketika dilakukan penebangan hutan untuk lahan perkebunan kopi. Oleh karena itu prasasti ini disebut Prasasti Kebonkopi I. Hingga kini prasasti tersebut masih berada di tempatnya.


Menelusuri Sejarah Prasasti Ciaruteun dan Prasasti Kebon Kopi Part 1 YouTube

Prasasti Kebon Kopi. Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu yang pada abad keempat sampai 7 Masehi adalah penguasa di bagian paling barat pulau jawa. Kerajaan ini dulunya diperintah oleh seorang raja bernama Purnawarman, selama masa pemerintahannya ia pernah memerintahkan penggalian dua sungai yaitu.


Mengetahui isi dari Prasasti Kebon Kopi atau Tapak Gajah Portal Seputar Cimanggu Bogor

Bentuk dari Prasasti Kebon Kopi I bisa dikata tidak ada yang istimewa. Kalau tidak ada aksara Pallawa dan dua pahatan Tapak Gajah di atasnya, maka prasasti ini tidak ada bedanya dengan batu kali biasa. Ukurannya juga tidak terlalu besar kurang lbih 1-2 meter dengan tinggi 50 centimeter saja. Kedua Tapak Gajah bisa dilihat pada permukaan batu.


Prasasti Kebon Kopi I & II Sejarah, Isi, & Lokasi

Prasasti Jambu. Prasasti Jambu atau Prasasti Koleangkak ditemukan di puncak Bukit Koleangkak, Desa Pasir Gintung, Kecamatan Leuwiliang. Prasasti Jambu peninggalan Kerajaan Tarumanegara ditemukan oleh Jonathan Rigg pada 1854. Pada prasasti ini, terpahat sepasang telapak kaki yang diberi keterangan dalam bentuk puisi dua baris.


7 Prasasti Ini Menunjukkan Keberadaan Kerajaan Tarumanegara Edu Sejarah

Prasasti Kebon Kopi ditemukan oleh seorang Belanda pada awal abad ke-19 dan ditulis pada bongkahan batu andesit. Tulisan yang dipakai menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta. Prasasti ini juga disebut sebagai Prasasti Tapak Gajah karena terdapat gambar cetakan telapak kaki gajah di permukaannya.


3 Prasasti Peninggalan Kerajaan Pajajaran

Kebon Kopi I also known as Tapak Gajah inscription ( elephant footprint inscription), [1] is one of several inscriptions dated from the era of Tarumanagara Kingdom circa 5th century. [2] The inscription bearing the image of elephant footprint, which was copied from the elephant ride of King Purnawarman of Tarumanagara, which is equated with.


Pin on Indonesian Old Picture

Sejarah Prasasti Kebon Kopi. Sejarah mengenai prasasti kebon kopi I tentunya menarik untuk diketahui karena keberadaannya pertama kali ditemukan pada tahun 1863 oleh seorang pemilik perkebunan kopi yang berada di kawasan Bultenzong, yang kini disebut sebagai Bogor bernama Jonathan Rig dan ia melaporkan hasil penemuannya kepada Museum Nasional Indonesia yang dulu bernama Bataviaasch Genootschap.


Prasasti Kebon Kopi I & II Sejarah, Isi, & Lokasi

Isi prasasti kebon kopi adalah terdapatnya gambar dua kaki gajah. Isinya: 'Inilah dua telapak kaki gajah yang seperti Airawata, gajah penguasa negeri Taruma yang gagah perkasa.' Tapak kaki dipuja merupakan ajaran Hindu Vaisnawa: raja dianggap keturunan Dewa.


Prasasti Kebun Kopi II, 854Syaka(932M); Kerajaan Sunda(9321579M)

Prasasti Kebon Kopi I (dinamakan demikian untuk dibedakan dari Prasasti Kebon Kopi II) atau Prasasti Tapak Gajah (karena terdapat pahatan tapak kaki gajah), merupakan salah satu peninggalan kerajaan Tarumanagara. Prasasti ini menampilkan ukiran tapak kaki gajah, yang mungkin merupakan tunggangan raja Purnawarman, yang disamakan dengan gajah Airawata, wahana Dewa Indra.


Prasasti Kerajaan Tarumanegara Donisaurus

Prasasti ini ditemukan di Kampung Muara, Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor. Terdapat dua jenis prasasti yang ditemukan, yakni Prasasti Kebon Kopi I atau Prasasti Tapak Gajah dan juga Prasasti Kebon Kopi II. Bagi Anda yang ingin tahu tentang sejarah peninggalan kerajaan Tarumanegara yang satu ini, simak artikel berikut, ya. ADVERTISEMENT.


7 Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang Masih Tersisa

Prasasti Rarkyan Juru Pangambat di Bogor. Prasasti Kebonkopi II atau Prasasti Pasir Muara atau Prasasti Rakryan Juru Pangambat adalah prasasti tertua yang menyebutkan toponimi Sunda yang ditemukan di Desa Kebon Kopi, Bogor, tidak jauh dari Prasasti Kebonkopi I dan dinamakan demikian untuk dibedakan dari prasasti pertama.. Pakar F.D.K. Bosch, yang sempat mempelajarinya, menulis bahwa prasasti.

Scroll to Top