Festival Tabot Bengkulu Dibidik Menjadi Event Internasional


Bengkulu Tabot Festival 2019 Authentic Indonesia Blog

Secara historis, tradisi Tabot erat kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan agama Islam, khususnya Islam Syi'ah di Bengkulu. Tradisi Tabot dibawa oleh para pekerja Islam Syi'ah dari Madras dan Bengali, India bagian selatan, yang dibawa oleh tentara Inggris untuk membangun Benteng Marlborough (1713—1719).


Gallery of Bengkulu Indonesia Tabot Festival In Bengkulu Indonesia

Tabut. Tabut adalah upacara tradisi masyarakat Bengkulu untuk mengenang mati syahidnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (680 M). Perayaan di Bengkulu pertama kali dilaksanakan oleh Syekh Burhanuddin yang dikenal.


Gallery of Bengkulu Indonesia Tabot Festival In Bengkulu Indonesia

Tarian ini bercerita tentang seorang bidadari yang tertinggal di bumi karena selendang miliknya hilang. Selendang tersebut diambil seorang pemuda yang pada saat itu bidadari beserta temannya sedang mandi. Baca Juga: 7 Tarian Adat Jambi: Nama, Gambar dan Penjelasannya. Bidadari yang kehilangan selendangnya tersebut terpaksa harus tinggal di bumi.


Tradisi tabot dalam penyambutan tahun baru islam di bengkulu

Tabot merupakan kesenian khas masyarakat Bengkulu yang biasanya dilakukan di pesisir kota Bengkulu dan jaraknya 3,5 kilo meter dari pusat Kota Bengkulu. Perayaan Tabot ini merupakan peringatan atas gugurnya Husain, cucu Nabi Muhammad SAW di padang Karbala (Irak). Tabot dibawa ke Bengkulu oleh bangsa India Manggala pada Tahun 1685.


Gallery of Bengkulu Indonesia Tabot Festival In Bengkulu Indonesia

Belakangan, sejak satu dekade terakhir, selain melaksanakan wasiat leluhur, upacara ini juga dimaksudkan sebagai wujud partisipasi orang-orang Sipai dalam pembinaan dan pengembangan budaya daerah Bengkulu setempat. Kondisi sosial budaya masyarakat, nampaknya, juga menjadi penyebab munculnya perberbedaan dalam tatacara pelaksanaan upacara Tabot.


TAHUN BARU ISLAM Mengenal Upacara Tabot atau Tabuik di Bengkulu, Tradisi Mengenang Cucu Nabi

KOMPAS.com - Provinsi Bengkulu memiliki tradisi khusus dalam menyambut tahun baru Islam, yakni Tabut atau disebut juga sebagai Tabot.Tradisi turun temurun tersebut masih dilestarikan hingga saat ini dalam bentuk festival. Tahun ini, Festival Tabut 2023 rencananya akan digelar pada 18 sampai dengan 28 Juli 2023 di Lapangan Merdeka, Kota Bengkulu, seperti dikutip dari laman Dinas Pendidikan dan.


Gambar Tato Gelang Homecare24

Sejarah Tabot di Bengkulu. Mengenai awal mulanya upacara Tabot di Bengkulu, menurut keyakinan anggota Kerukunan Keluarga Tabot (KKT) berkaitan dengan gelombang penyiaran Islam ke Wilayah Nusantara dari Jazirah Arab (Medinah-Karbala Irak Iran) sejak abad ke 7 M melalui laut Arabia masuk keluar sungai Indus dengan terlebih dahulu menetap di Punjab.


Foto Tradisi Tabot di Bengkulu

Rangkaian Upacara Tabot. Setidaknya ada delapan tahapan dalam tradisi Tabot di Bengkulu, berikut gambaran singkatnya yang masih dikutip dari jurnal Universitas Diponegoro: 1. Pengambilan Tanah. Upacara pengambilan tanah dilaksanakan pada malam hari sebelum tanggal 1 Muharram, sekitar setelah sholat Isya.


MY INSPIRATION Festival Tabot Bengkulu (day 29Eza Avlenda30DWC Jilid 6Squad 2)

Tabot berupa peti bertingkat akan terlihat cantik dihiasi unik dengan kertas warna-warni. Berbagai bahan pembuat tabot yang dirangkai yaitu meliputi: bambu, rotan, kertas karton, kertas mar-mar, kertas grip, tali, pisau ukir, alat-alat gambar, lampu senter, lampu hias, bunga kertas, bunga plastik, dan bahan penunjang lainnya.


Tren Gaya 50 Gambar Tato Nama Tangan Simple Dan Unik

Tabot merupakan salah satu upacara adat yang berasal dari wilayah Bengkulu, yang bertujuan untuk menyambut tahun baru Islam. Ritual tabot pertama kali dilakukan oleh para penyebar agama Islam dari India di wilayah Bengkulu. Selain sebagai penyebar agama Islam, mereka juga dikenal sebagai pelaut yang ulung karena berhasil menyeberangi lautan menuju Sumatera.


Sejarah Tari Tabot Bengkulu Dan Propertinya Sering Jalan

About. One of the oldest festivals in Indonesia. This Islamic ceremonial festival has been celebrated since the 14th century by the people of Bengkulu City. With the regular traditional and cultural events, the highlight is the parade. Known as the festival of 50 towers (tabots), local people build these towers out of bamboo, colourful paper.


Terkeren 26+ Gambar Tato Ganesha Di Lengan Contoh Gambar Tato

As required, the tabot was not visible, being covered with an ornate piece of cloth. When paraded, it was held aloft by a senior cleric, dressed in a gold-fringed ornate gown, with a silver.


Bambang Purnomo Blog Pesona Wisata Kota Bengkulu Festival Tabot Bengkulu

The Tabot is a tradition that has been held for hundreds of years in conjunction with Hijriah" confirmed Ahmad Syahri. Among the many competitions organized by the provincial government of Bengkulu, most popular was the telong-telongcompetition, to choose the most creative lanterns. In response, many have made meters-high lanterns in the most.


PT.AIRLANGKAP WISATA Tour & Travel tabot bengkulu, yang jatuh pada tanggal 21 september (1

Masyarakat Bengkulu memiliki satu tradisi khusus dalam menyambut dan merayakan Tahun Baru Islam atau bulan Muharram. Tradisi ini disebut Tabot. Tradisi ini dibawa ke tanah Bengkulu oleh pekerja Islam Syiah dari kawasan India Selatan, salah satunya Bengali. Secara turun temurun, umat Islam keturunan India di Bengkulu melaksanakan ritual ini.


Gallery of Bengkulu Indonesia Tabot Festival In Bengkulu Indonesia

Gambaran upacara Tabot di Bengkulu, pada dasarnya dirayakan untuk menyambut tahun baru dalam kalender Islam. Awal mula ritual Tabot dapat ditelusuri dari kedatangan para penyebar agama Islam dari India di wilayah Bengkulu. Upacara Tabot ini berlangsung selama 10 hari pertama di bulan Muharram dan diyakini telah diadakan sejak abad ke-14.


Tradisi Tabot Bengkulu Klik Warta

Sejarah. Tradisi Tabot dibawa ke Bengkulu oleh para penganut Syiah dari Madras dan Bengali di bagian selatan India, yang menjadi pekerja pembangunan Benteng Marlborough pada 1718-1719. Para pekerja tersebut memutuskan untuk menetap dan membangun sebuah komunitas yang disebut dengan Berkas, di Kelurahan Tengah Padang sekarang.

Scroll to Top