Kisah Kapten Pierre Tendean, Sederhana dan Ganteng, Jadi Idola Para Wanita Sekaligus Rebutan


video asli jenderal AH NASUTION menangis melihat jenazah pierre tendean G30S PKI YouTube

KOMPAS.com - Kapten Pierre Tendean adalah salah satu Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa Gerakan 30 September/PKI (G30S/PKI) pada tahun 1965. Saat itu Kapten Pierre Tendean baru berusia 26 tahun dan menjabat sebagai ajudan Jenderal AH Nasution yang saat itu merupakan Menteri Koordinator Pertahanan dan Keamanan sekaligus Kepala Staf Angkatan Bersenjata.


Biografi Pierre Tendean Ajudan Dari Jenderal AH Nasution

Pierre menjadi ajudan Jenderal Nasution sejak 15 April 1965 setelah menorehkan berbagai prestasi di dunia militer. Meski awalnya tak disetujui orangtua, Pierre akhirnya resmi menempuh sekolah calon perwira angkatan darat Bumi Panorama, Bandung, pada tahun 1958. Pria kelahiran Batavia, 21 Februari 1939, itu ditempa pendidikan sebagai taruna di.


Empat Pahlawan Indonesia Dengan Kisah Cinta Paling Tragis NEWS22

Pierre Tendean pertama dievakuasi, DI Panjaitan terakhir. Pada 4 Oktober 1965, jenazah pahlawan revolusi korban G30S diangkat dari sumur Lubang Buaya. Pierre Tendean pertama dievakuasi, DI Panjaitan terakhir.. Pahlawan Revolusi tersebut ialah Jenderal Ahmad Yani, Mayor Jenderal R. Soeprapto, Mayor Jenderal M.T. Haryono, Mayor Jenderal S.


Kata Kata Bijak Pierre Tendean

Mereka adalah Jenderal AH Nasution, Jenderal Hartawan dan Jenderal Dendi Kadarsan, yang telah mengenal bakat dan kepribadiannya. Akhirnya, Jenderal AH Nasution yang menang. Sejak 15 April 1965, Letda Pierre Tendean dinaikkan pangkatnya menjadi Lettu dan ditugaskan sebagai Ajudan Menko Hankam KASAB, Jenยญderal Nasution.


Profil Pierre Tendean, Ajudan Jenderal AH Nasution yang Gugur Di Lubang Buaya tvOne Minute

Ada kemungkinan karena keluarga dokter Tendean cukup dekat dengan keluarga Jenderal Nasution. Konon kedua keluarga ini sudah akrab sejak lama, bahkan sebelum Pierre lahir. Namun, jalan untuk menempuh cita-cita ini tidaklah mudah karena sang ayah menginginkan Piere mengambil studi kedokteran seperti dirinya, hingga beliau menghubungi Dokter.


Ternyata Seperti Ini Ceritanya Awal Mula Kenapa Pierre Tendean Jadi Ajudan Jenderal Nasution

Namun, akhirnya Tendean menjadi ajudan AH Nasution. Nasution sangat menginginkan Tendean karena ia membutuhkan ajudan yang kuat dan cerdas. Saat itu, AH Nasution sedang menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan. Menjelang Peristiwa G30S. Seharusnya Pierre Tendean berada di Semarang pada 30 September 1965.


Wawan Wanisar Minta Restu Perankan Pierre Tendean, Jenderal AH Nasution Tersenyum

Pierre Andries Tendean (21 Februari 1939 - 1 Oktober 1965) adalah seorang perwira militer Indonesia yang menjadi salah satu korban peristiwa Gerakan 30 September pada saat dia bertugas sebagai ajudan Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution.Tendean dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dan ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi Indonesia.


Begini Profil Pierre Tendean, Ajudan Jenderal AH Nasution yang Gugur di Lubang Buaya ANTV

Foto Kapten Pierre Tendean bersama Ade Irma Suryani, anak bungsu dari Jenderal AH Nasution beberapa hari sebelum tragedi G30S yang menewaskan kedua orang dekat Nasution itu. (Repro Kompas TV) KOMPAS.com - Hari ini, 84 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 21 Februari 1939, Kapten Anumerta Pierre Andries Tendean dilahirkan di Jakarta.


KHARISMA AKAN KEMAMPUAN PIERRE TENDEAN YG HIPNOTIS BANYAK JENDERAL AD UNTUK JADI AJUDAN NYA

Pada tanggal 15 April 1965, Pierre dipromosikan menjadi Letnan Satu (Lettu) dan menjadi pengawal pribadi Jenderal Nasution, menggantikan Kapte Manullang yang gugur saat bertugas di Kongo. Pierre menjadi ajudan termuda Jenderal Nasution di usianya yang baru menginjak 26 tahun. Bahkan Jenderal Nasution sudah menganggap Pierre sebagai adiknya sendiri.


Kisah Kapten Pierre Tendean, Sederhana dan Ganteng, Jadi Idola Para Wanita Sekaligus Rebutan

Jakarta - . Lettu Pierre Tendean adalah salah satu perwira militer yang menjadi korban dalam peristiwa G 30 S atau Gerakan 30 September 1965. Pierre Tendean dikenal sebagai ajudan Jenderal AH Nasution. Dikutip dari buku Pierre Tendean karya Masykuri (Departemen P & K, 1983), Pierre Tendean memiliki nama lengkap Pierre Andries Tendean.


Ajudan Jenderal AH Nasution, Sosok Kapten Pierre Tendean Korban G30S PKI Tribun Video

Kebetulan pada saat itu Jenderal A.H Nasution dan Letnan Tendean sedang ada penugasan di Medan. Sehingga kesempatan itu ia gunakan untuk meresmikan hubungannya dengan sang gadis. Kemudian disepakatilah hari pernikahan mereka berdua yang akan dilaksanakan pada bulan November di tahun yang sama. Ternyata takdir berkata lain, pertemuan itu akan.


Profil Kapten CZI (Anumerta) Pierre Andries Tendean Tentara Nasional Indonesia YouTube

Pada tanggal 15 April 1965, Pierre Tendean diangkat menjadi ajudan Jenderal A.H Nasution yang kala itu menjadi Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan/Kepala Staf angkatan Bersenjata (Menko Hankam.


Wawan Wanisar Minta Restu Perankan Pierre Tendean, Jenderal AH Nasution Tersenyum

1962-1965. Rank. First Lieutenant ( at death) Captain (posthumously) Awards. National Hero of Indonesia. Pierre Andries Tendean (21 February 1939 - 1 October 1965) was an Indonesian Army lieutenant. He was best known as a victim of the 30th September Movement ( G30S) and posthumously awarded as revolution hero, later Indonesian national hero.


Pierre Tendean, Sosok Pelindung Jenderal AH Nasution Tagar

Meski demikian, tragedi tersebut telah merenggut nyawa putrinya, Ade Irma Suryani dan ajudannya, Lettu Czi Pierre Tendean. Jenderal A.H. Nasution adalah salah satu saksi sekaligus pelaku sejarah.


Buku Biografi Pierre Tendean Tulisan

Sejarah Pierre Tendean dalam Peristiwa G30S 1965. Malam tanggal 30 September 1965 jelang dini hari 1 Oktober 1965, sejumlah orang bersenjata mendatangi rumah dinas Jenderal A.H. Nasution di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Saat itu, Lettu Pierre Tendean sedang tidur di paviliun di samping rumah sang jenderal.


Pengorbanan Pierre Tendean, Ajudan yang Gantikan Jendal AH Nasution Jadi Target Penculikan G30S

Pada 30 September 1965 atau 57 tahun lalu, enam jenderal TNI AD dan seorang perwira Kapten Pierre Tendean dibunuh dan dibuang di Lubang Buaya. Kejadian tersebut dikenal masyarakat sebagai Gerakan 30 September atau G30S. Enam jenderal tersebut adalah Jenderal Ahmad Yani,. Proses Pengangkatan Jenazah 7 Jenderal dari Lubang Buaya.

Scroll to Top