Menelusuri Jejak Pangeran Jayakarta Indonesia Kaya


Mazpaijo Ziaroh Pangeran Jayakarta Vlog Jakarta YouTube

Anak danbapak ini hijrah, kemudianbergabung dengan Pangeran Jayakarta, karena mereka berselisih dengan saudaranya, Sultan Haji yang diangkat menjadi Penguasa Banten oleh Pemerintah Hindia Belanda. Mengingat Pangeran Jayakarta adalah seorang pejuang, maka kelestarian Masjid Assalafiyah yang dibangunnya pun menjadi tanggung jawab Pemda DKI Jakarta.


Makam Pangeran Jayakarta, Misteri Tersembunyi Tiga Abad Dream.co.id

Makam Pangeran Jayakarta di Jatinegara Kaum, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Pangeran Jayakarta adalah nama seorang penguasa kota pelabuhan Jayakarta, yang menjabat sebagai wakil dari Kesultanan Banten.. Menurut Adolf Heukeun SJ dalam buku Sumber-sumber Asli Sejarah Jakarta Jilid II, silsilah ini tidak sesuai dengan sumber-sumber sekunder lain.


Ziarah Ke Makam Pangeran Jayakarta

Makam Pangeran Jayakarta yang dimaksud memiliki nama asli Achmad Djaketra. Ia merupakan Pangeran Jayakarta ke-4. Istilah Jayakarta merupakan nama gelar di abad 16 yang disematkan kepada pimpinan kota pelabuhan Jayakarta. Pada saat itu, kota Jayakarta merupakan bagian dari daerah kekuasaan Kesultanan Banten.


Makam Pangeran Jayakarta YouTube

Masjid Assalafiyah ( Arab: ุงู„ุณู„ููŠุฉ as-Salafiyyah) atau Masjid Pangeran Jayakarta adalah masjid jami peninggalan Pangeran Jayakarta (Achmad Jakerta) yang dibangun mulai tahun 1620. Letaknya di Jalan Jatinegara Kaum, Klender, Jakarta Timur, Provinsi DKI. Di kompleks masjid ini, terdapat makam Pangeran Jayakarta, kerabat, dan anaknya.


Wisata religi Pangeran Jayakarta YouTube

Jauh sebelum Belanda datang, wilayah Jakarta dinamai Jayakarta oleh Pangeran Fatahillah. Selain itu ada pula nama Sunda Kelapa, Jayakarta, hingga Batavia pada masa penjajahan Belanda. Dilansir Kompas.com, 20 Agustus 2021, perubahan nama menjadi Batavia dimulai dari 1618 ketika Sultan Banten yang dibantu oleh tentara Inggris di bawah Laksamana.


Menelusuri Jejak Pangeran Jayakarta Indonesia Kaya

Anak-anak dari Pangeran Jayakarta juga dinamakan dengan nama "Tubagus" atau "Ratu Bagus", seperti Tubagus Arya Suta dan Tubagus Wekas.. Nama asli dari gelar Pangeran Tubagus Angke sendiri adalah Kawis Adi Marta. Para sejarawan seperti Hasan Muarif Ambary, Uka Tjandrasasmita, Nina Lubis, Halwany Michrob, dan A. Heuken SJ sependapat.


Menelusuri Jejak Pangeran Jayakarta Indonesia Kaya

Pangeran Jayakarta dan Pangeran Jayakarta II, seorang bangsawan dari Kesultanan Banten. Jalan Pangeran Jayakarta, nama jalan di Jakarta yang diberikan menurut nama pangeran ini. Halte Transjakarta Jayakarta, sebuah halte transjakarta yang terletak di Jalan Mangga Dua Raya, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat. Halte yang berada di Koridor 12.


Menelusuri Jejak Pangeran Jayakarta Indonesia Kaya

Nama Pangeran Jayakarta mungkin sudah tak asing bagi sebagian orang. Memiliki nama asli Achmad Djakerta, makam Pangeran Jayakarta berada di kawasan Jatinegara Kaum , Pulogadung , Jakarta Timur . Berada di dekat Masjid Jami Assalafiyah, makam Pangeran Jayakarta berdampingan dengan empat makam lainnya, yang terdiri dari makan keturunan hingga.


Pangeran Jayakarta YouTube

Pangeran Jayakarta mewarisi kekuasaan atas pelabuhan ini dari dari Fatahillah yang berhasil merebutnya pada Februari 1527 dari Kerajaan Pajajaran yang bersekutu dengan Portugis. Fatahillah kemudian mengganti namanya dari Sunda Kelapa menjadi Jayakerta atau Jayakarta. Nama itulah yang perlahan berubah menjadi Jakerta atau Jakarta pada 22 Juni.


Jatinegara, Negara Sejati Bentukan Pangeran Jayakarta Republika Online

Pangeran Jayakarta, yang memiliki nama asli Pangeran Achmad Jaketra, adalah putra Pangeran Sungerasa Jayawikarta dari Kesultanan Banten. Beliau adalah pimpinan kota Jaketra yang sekarang kita kenal sebagai Jakarta. Pangeran Jayakarta memiliki peran penting dalam sejarah Jakarta, terutama dalam perlawanan terhadap pasukan VOC Belanda.


Kisah 300 Tahun Makam Keramat Pangeran Jayakarta Disembunyikan di Jatinegara Kaum kurusetra

Namun nama Jayakarta sebenarnya tepat diberikan pada 1527 yang diberikan oleh Kesultanan Demak saat berhasil menggagalkan pendudukan Portugis di kota Pelabuhan tersebut. Pangeran Jayakarta ini menjadi musuh bebuyutan dari VOC yang terjadi selama tahun 1910-1919. Sehingga Silsilah Pangeran Jayakarta patut diketahui dalam sejarah VOC hingga hari ini.


Facebook

Selain aksi heroiknya melawan kesewenan-wenangan VOC, pangeran dengan nama asli Achmad Djakerta ini adalah cikal bakal penduduk Jatinegara. Pangeran Jayakarta sebenarnya adalah keluarga Kesultanan Banten, yang berkedudukan di daerah Sunda Kelapa, yang merupakan salah satu pelabuhan penting bagi Kesultanan Banten.


Pangeran Jayakarta The History YouTube

22 Juni 1527, penyerangan pangeran Fatahillah ke Sunda Kalapa dan berubah nama menjadi Jayakarta. 4 Maret 1621, Belanda mulai mendirikan pemerintahan kolonial dan menamakannya Stad Batavia.


Menelusuri Jejak Pangeran Jayakarta Indonesia Kaya

Jayakarta awalnya merupakan bagian dari Kerajaan Sunda. Namun, wilayah ini berhasil direbut oleh Kesultanan Banten dan mencapai masa gemilang di era pemerintahan Pangeran Jayakarta III. Melansir buku Batavia 1740, Menyisir Jejak Betawi (2010), nama Kali Angke pernah disebut saat terjadi konflik internal di dalam Kesultanan Banten.


Makam Pangeran Jayakarta, Misteri Tersembunyi Tiga Abad Dream.co.id

Mengira Pangeran Jayakarta telah tewas ke dalam sumur tua itu, pasukan Belanda menghentikan pengejaran dan menimbun sumur itu dengan tanah. Melihat situasi yang tidak memungkinkan untuk kembali, Pangeran Jayakarta dan sisa pengikutnya meneruskan perjalanan terus ke selatan. Sampailah mereka ke sebuah hutan jati yang lebat.


Menelusuri Jejak Pangeran Jayakarta Indonesia Kaya

Konflik antara VOC dan Pangeran Jayakarta diperkirakan berlangsung antara 1910-1919. Pada awal kedatangannya, VOC disambut baik oleh Pangeran Jayakarta, bahkan diberi hak atas wilayah di sisi timur muara Sungai Ciliwung. Namun, ketika daerah tersebut menjadi pelabuhan yang ramai, VOC tidak puas dan mulai menerapkan monopoli perdagangan.

Scroll to Top