2 Arti Karena Nila Setitik, Rusak Susu Sebelanga di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


30+ Contoh Ayat Kerana Nila Setitik Rosak Susu Sebelanga Pics rosakgaleri

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga -- begitu bunyi sebuah peribahasa lama. Sejujurnya, kita ini terbiasa menaruh perhatian pada hal-hal yang besar. Prestasi besar. Bisnis raksasa. Jumlah besar. Kaum pembesar. Pokoknya, semua yang besar. Sebaliknya, perkara-perkara kecil cenderung luput dari perhatian atau bahkan sengaja diabaikan.


TULAR Kerana Nila Setitik, Rosak Susu Sebelanga YouTube

Proverb [ edit] sebab nila setitik, rosak susu sebelanga. one bad apple can spoil the whole bunch. This page was last edited on 14 June 2023, at 07:43. Definitions and other text are available under the Creative Commons Attribution-ShareAlike License; additional terms may apply.


KARNA NILA SETITIK RUSAK SUSU SEBELANGA. MUNGKIN INILAH UNGKAPAN YG TEPAT TENTANG UCAPAN PAK

Nila setitik rusak susu sebelanga pada KBBI berarti "hanya karena keburukan yang sedikit, semuanya jadi buruk." Adapun arti panas setahun dirusak hujan sehari di KBBI "kebaikan yang banyak hilang karena kesalahan yang sedikit saja." Tanaman Nila. Nila atau tarum memiliki arti sama. Di mana, Tarum merupakan bahasa sunda.


MINI LIFE 7 Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga YouTube

Terdapat 2 arti 'karena nila setitik, rusak susu sebelanga' di KBBI. Arti karena nila setitik, rusak susu sebelanga adalah karena kejahatan atau kesalahan yang kecil, hilang segala kebaikan yang telah diperbuat. Arti lainnya dari karena nila setitik, rusak susu sebelanga adalah hanya karena keburukan yang sedikit, semuanya menjadi buruk. Inilah rangkuman definisi karena nila setitik, rusak.


Peribahasa Nila Setitik Rosak Susu Sebelanga

Makna Peribahasa. "Nila setitik" merujuk kepada sesuatu yang kecil dan tidak berbahaya, manakala "susu sebelanga" merujuk kepada sesuatu yang besar dan penting. Oleh itu, peribahasa ini bermaksud bahawa satu kesilapan kecil boleh menyebabkan kesan yang besar dan merosakkan sesuatu yang penting. Peribahasa ini berkaitan dengan kehidupan.


Arti Peribahasa Karena Nila Setitik, Rusak Susu Sebelanga Maestro Media

Ungkapan ini lazim dipesankan orangtua kita, atau guru-guru kita. Bunyinya, karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Setitik nila, setitik benda kotor dan nista—bisa merusak susu sebanyak itu. Satu kenistaan saja bisa melenyapkan kebaikan yang begitu banyak—yang amat mungkin telah dikumpulkan dalam waktu lama.


Ustadz Hilman Fauzi KARENA NILA SETITIK, RUSAK SUSU SEBELANGGA ANP AMAL TAKLIM YouTube

sebab nila setitik, rosak santan sebelanga, ikan seekor rosakkan ikan setajau, ikan sekambu rosak oleh ikan seekor. Rujukan [sunting] "sebab nila setitik, rosak susu sebelanga" di Kamus Dewan, Edisi Keempat, Dewan Bahasa dan Pustaka, →ISBN, 2005. Pautan luar [sunting] " sebab nila setitik, rosak susu sebelanga" di Pusat Rujukan Persuratan Melayu.


Karena nila setitik rusak susu sebelanga EXTRAVAGANZA YouTube

kerana nila setitik, rosak susu sebelanga. Maksud: Hanya kerana salah seorang, sekumpulan atau seluruh masyarakat akan turut mendapat nama yang buruk. berkongsi. Sebelumnya kerana mulut, badan binasa. Seterusnya kerana pijat mati tuma.


AXA MANDIRI JANGAN GEGARA NILA SETITIK RUSAK SUSU SEBELANGA! YouTube

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Jawabannya adalah. Artinya: Kejahatan dan kesalahan yang kecil dapat menghapus banyak kebaikan yang telah diperbuat. Nila berasal dari tanaman indigofera yang dapat dijadikan sebagai zat pewarna. Susu yang berwarna putih dalam belanga dapat menjadi tidak putih lagi ketika setetes saja nila dimasukkan.


Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Genshin Impact HoYoLAB

By Rahmat Motivator Islami November 14, 2010. Mungkin Anda pernah membaca atau mendengar pepatah Karena nila setitik, rusak susu sebelanga, yang artinya: hanya karena kesalahan kecil yang nampak tiada artinya seluruh persoalan menjadi kacau dan berantakan. Contoh: kesalahan satu orang dalam sebuah tim dapat menjatuhkan kekompakan seluruh angota.


nila setitik rosak susu sebelanga Wendy Bower

Sebuah peribahasa berbunyi, "Karena nila setitik, rusak susu sebelanga." Peribahasa terebut memiliki arti bahwa satu kesalahan, dapat menyebabkan semuanya salah. Menarik untuk mencermati peribahasa tersebut apabila dikaitkan dengan era globalisasi saat ini, saat informasi begitu cepat menyebar dan meluas tanpa tahu kebenarannya.


Karena nila setitik rusak susu sebelangashortsvideo YouTube

Dikutip dari buku Kumpulan Lengkap Peribahasa Indonesia karya Gamal Komandoko (2007), peribahasa "karena nila setitik, rusak susu sebelanga" memiliki arti "karena kesalahan atau kekeliruan kecil, kebaikan yang banyak dan sudah dilakukan selama ini akan hilang". Peribahasa ini juga berarti karena keburukan kecil akhirnya merusak semuanya.


141 Kata Kata Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga

sebab nila setitik, rosak susu sebelanga. Maksud: Hanya kerana salah seorang, sekumpulan atau seluruh masyarakat akan turut mendapat nama yang buruk. berkongsi. Sebelumnya sebab kasih akan bunga setangkai, dibuang bunga seceper. Seterusnya sebab pulut santan binasa sebab mulut badan binasa.


Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga? oleh Samuel Henry

Muncul setitik susu. Di tengah paceklik lembaga publik yang berintegritas, imparsial, berorientasi pelayanan, dan profesional muncul setitik "susu" di ladang nila sebelanga. Di antara susu tersebut ada Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok, Wakil Gubernur DKI Jakarta, atau Nur Pamudji, Direktur Utama PLN yang berupaya keras.


Kerana nila setitik, Rosak Susu sebelanga (PMD Ban) Syukran Talks Ximalaya International

Bunga-Bunga Bahasa. Kerana nila setitik, rosak susu sebelanga. Maksud Peribahasa: Disebabkan perbuatan seorang, semua yang lain turut terkena akibatnya.


Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga YouTube

Makna Peribahasa. "Nila setitik" merujuk kepada benda yang kecil dan tidak berbahaya, manakala "susu sebelanga" merujuk kepada sesuatu yang besar dan bernilai. Peribahasa ini bermaksud bahawa satu tindakan kecil yang tidak diambil kira boleh menyebabkan kesan yang besar dan merugikan. Peribahasa ini berkaitan dengan kehidupan manusia.

Scroll to Top