Tradisi Lompat Batu ANTARA Foto


Mengenal Lompat Batu Yang Jadi Ikon Budaya Nias

Tradisi lompat batu ini berasal dari Kabupaten Nias, Sumatra Utara. Berikut ini adalah beberapa poin penting tentang sejarah, makna, dan cara melakukannya dalam konteks suku Nias: 1. Sejarah dan Warisan Budaya. Tradisi lompat batu memiliki akar sejarah yang panjang dalam budaya suku Nias. Tradisi ini diyakini berasal dari zaman dahulu.


Tradisi Lompat Batu dari Nias » Media Lintas Nusa

Ketinggian batu yang ada pada tradisi lompat batu Nias adalah setinggi 2 meter dengan tebal 40 cm. Nias, sebuah pulau yang tersembunyi di kepulauan Sumatera Utara Indonesia, telah terkenal di kalangan para pelancong karena keindahan alamnya yang menakjubkan. Namun, ada suatu tradisi kuno yang membuat pulau ini benar-benar unik, yaitu tradisi.


YANG UNIK DARI TRADISI LOMPAT BATU DI NIAS

Namun, tidak semua anak laki-laki sanggup melakukan tradisi ini, meskipun mereka telah dilatih sejak kecil. Masyarakat Nias percaya bahwa selain latihan ada unsur magis dari roh leluhur untuk seseorang yang berhasil melompati batu dengan sempurna. Awalnya, tradisi lompat batu berasal dari kebiasaan berperang antar desa suku-suku di pulau Nias.


Tradisi Lompat Batu di Pulau Nias Traverse.id

Tradisi lompat batu merupakan tradisi asli yang berasal dari daerah Nias, Provinsi Sumatera Utara. Warga Nias sendiri menyebut tradisi lompat batu sebagai hombo atau fahombo, tradisi ini biasanya dilakukan oleh para laki-laki suku Nias untuk menunjukkan bahwa mereka telah dewasa. Meski terlihat sederhana, tradisi yang dikemas secara adat ini.


Mengenal Fahombo Batu, Tradisi yang Heroik dan Prestisius dari Suku Bangsa Nias

Dalam tradisi ini, anak laki-laki yang dapat melompati batu setinggi 2 meter akan diakui bahwa ia sudah dewasa," ujarnya seperti diwartakan situs resmi DPR. Karena suku-suku di Nias mempunyai sejarah panjang soal melakukan pertahanan dengan membangun benteng pertahanan di desa-desa, maka fasilitas untuk melakukan lompat batu sangat mudah ditemui.


YANG UNIK DARI TRADISI LOMPAT BATU DI NIAS

Tentunya tak mudah bagi para putra Nias ini untuk mampu melompati batu yang berbentuk piramida setinggi 1,8-2,2 m ini. Perlu latihan dari kecil, sekitar umur 6 tahun. Tapi selain faktor latihan, ada juga pengaruh faktor genetik. Anak laki-laki dari ayah pelompat batu biasanya lebih mudah dan cepat untuk bisa menguasai keahlian ini.


KEBUDAYAAN (TRADISI) tradisi lompat batu

Mengenal Tradisi Lompat Batu Nias yang Mendunia, Ada Nilai Mistisnya. Michael Ogest - detikSumut. Minggu, 04 Jun 2023 16:35 WIB. Foto: Tradisi Lompat Batu di Nias Selatan (Dok. Kemendikbud) Nias -. Terdapat banyak tradisi khas budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, salah satunya tradisi Lompat Batu asal Nias.


Tradisi Lompat Batu (Hombo Batu) Suku Nias yang Mendunia Ono Niha Nias

Awalnya tradisi Lompat Batu berasal dari kebiasaan berperang antar desa suku-suku di Pulau Nias. Masyarakat Nias memiliki karakter keras dan kuat diwarisi dari budaya pejuang perang. Dahulu, suku-suku di Pulau Nias sering berperang karena terprovokasi oleh rasa dendam, pembatasan tanas, dan masalah perbudakan.


Tradisi Lompat Batu ANTARA Foto

Warga Nias menyebut Tradisi Lompat Batu, dalam bahasa setempat, dengan nama Fahombo. Sebuah tradisi yang hanya dilakukan oleh laki-laki suku Nias. Tradisi Lompat Batu biasanya dilakukan para pemuda dengan cara melompati tumpukan batu setinggi 2 meter untuk menunjukkan bahwa mereka sudah pantas untuk dianggap dewasa secara fisik.


Mengenal Tradisi Lompat Batu yang Berasal dari Daerah Nias

Medan -. Pulau Nias, selain menyimpan potensi wisata alam yang memukau, juga memiliki beragam tradisi menarik. Salah satu tradisi yang dikenal dunia yakni tradisi fahombo batu atau lompat batu. Tradisi ini sudah dilakukan turun temurun oleh anak-anak muda di Nias. Bahkan menjadi atraksi yang paling dicari wisatawan saat berkunjung ke Nias.


Mengenali Tradisi Lompat Batu Di Nias

Tradisi Lompat Batu di Nias sebagai Warisan Budaya Nusantara. Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat indah. Dibalik keindahan alamnya tersebut, Indonesia juga menyimpan ragam budaya, adat istiadat, dan juga tradisi yang hingga saat ini masih terjaga kelestariannya. Tradisi sendiri merupakan adat istiadat yang secara turun temurun dari.


Tradisi Lompat Batu yang Menarik Wisatawan

Tradisi yang hanya dilakukan oleh laki-laki ini bisa kita temukan di Desa Bawomataluo. Salah satu desa adat yang masih kental dengan adat tradisi lompat batu ini terletak di kabupaten Nias selatan. Tradisi lompat batu setinggi dua meter ini sebagai pertanda bahwa kaum lelaki (pemuda) desa setempat telah beranjak dewasa secara mental dan fisik.


Fahombo, Tradisi Lompat Batu Kebanggaan Suku Nias Where Your Journey Begins

Sejarah Tradisi Lompat Batu. Tradisi Lompat Batu telah berlangsung berabad-abad yang lalu. Tradisi dilestarikan bersama budaya megalitikum di pulau seluas 5.625 km2 yang berpenduduk 700.000 jiwa dan di kelilingi Samudera Hindia. Tradisi Fahombo diwariskan secara turun-temurun pada anak laki-laki. Namun, tidak semua anak laki-laki sanggup.


Tradisi lompat batu dari Pulau Nias,Sumatera Utara

Beberapa tradisi yang ada di Indonesia antara lain tradisi potong jari, tradisi pemakaman suku minahasa, tradisi adu betis, tradisi gigi runcing suku Mentawai, tradisi ritual tiwah, dan masih banyak lainnya. Setiap tradisi memiliki makna dan ciri khasnya masing-masing, salah satunya adalah tradisi Lompat Batu yang berasal dari Nias, Sumatera Utara.


Fahombo, Tradisi Lompat Batu Kebanggaan Suku Nias Where Your Journey Begins

Liputan6.com, Jakarta - Lompat batu adalah bagian penting dari budaya dan warisan suku Nias yang telah dilakukan selama berabad-abad. Dirangkum dari berbagai sumber, tradisi lompat batu Nias merujuk pada ritual adat yang dilakukan oleh suku asli Nias di Pulau Nias, Sumatera Utara. Tradisi ini dikenal sebagai Fahombo atau Hombo Batu dalam bahasa.


Tradisi Fahombo Lompat Batu sebagai Bentuk Ritual Kedewasaan di Nias

Tradisi lompat batu Bawomatulo Foto: Antara/Irsan Mulyadi. Ketika ritual fahombo dilaksanakan, pemuda Nias akan mengenakan pakaian adat pejuang Nias. Batu yang harus dilompati dalam fahombo berbentuk seperti sebuah monumen piramida dengan permukaan atas yang datar. Tingginya tidak kurang dari 2 meter, dengan lebar sekitar 1 meter, dan panjang.

Scroll to Top